Civitas Akademika FKIK Universitas Bengkulu Jalin Silaturahim dalam Momentum Buka Puasa Bersama

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama, bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu, menggagas kegiatan Buka Puasa Bersama yang diikuti oleh seluruh civitas akademika FKIK, termasuk Dosen, Tenaga Kependidikan dan seluruh mahasiswa dari angkatan 2024, 2023, dan 2022. Beberapa jajaran manajemen fakultas juga turut hadir, yaitu Dekan beserta Wakil Dekan, Koordinator Program Studi Profesi Dokter, Ketua Lab IT-Audiovisual, serta Subkoordinator Akademik dan Kemahasiswaan.

Momentum ini menjadi sarana membangun silaturahmi dalam suasana kekeluargaan dan penuh kehangatan yang menyelimuti ruang aula FKIK pada hari Sabtu 22 Maret 2025, bertepatan dengan hari ke-23 Ramadhan 1446 Hijriah. Kebersamaan tersebut semakin bertambah keberkahannya dengan bersama-sama menyimak majelis ilmu dalam tausyiah yang disampaikan oleh Prof. Agustin Zakarni, SP., M.Si., Ph.D, dengan tema “PEMUDA YANG DIRINDUKAN SURGA: Belajar, Berkarya dan Beramal Sholeh”.

Acara diawali dengan pembacaan tilawah Qur’an oleh Ketua Umum UKM Fimadina, Muhammad Arif dan saritilawah oleh Komti Angkatan 2025, Akhmad Syahdan. Ketua panitia pelaksana, Muhammad Suhadi Alpashan, menuturkan harapannya agar kegiatan silaturahmi ini dapat dilaksanakan rutin kedepannya untuk menambah keakraban diantara Dosen, Tendik dan Mahasiswa. Selanjutnya, Dekan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia kegiatan buka puasa bersama ini, yang bertujuan untuk memupuk rasa persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi civitas akademika FKIK UNIB.

Prof. Agustin Zakarni berpesan dalam tausyiahnya, agar menjadikan Ramadhan sebagai momentum terbaik bagi umat muslim untuk berlatih menjadi pribadi yang unggul & unik, yang dirindukan syurga. Beliau juga memaparkan beberapa teladan dari Nabi dan Rasul dengan kompetensi dan keunikan mereka masing-masing. Selain itu, Generasi Z yang memiliki karakter unik dapat dikatakan sebagai pemuda terbaik apabila memiliki 5 ciri, yaitu Al-Hirshu ‘alal ‘ilmi, Jur’ah, Tadhiyyah, Mujahid dan Zakkiyah.

Di akhir tausyiah, salah seorang mahasiswa dari Angkatan 2022, Julia Novita menyampaikan pertanyaan terkait materi yang disampaikan oleh Prof. Agustin. Julia menanyakan, “sebagai mahasiswa kedokteran yang menjalani jadwal perkuliahan yang padat, bagaimana supaya tetap bisa memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan dan mendapatkan malam lailatul qadar?”.

Menjawab pertanyaan tersebut, “Padatnya tugas akademik serta berbagai aktivitas non-akademik lainnya, menjadi sebuah tantangan bagi mahasiswa dalam menjalankan kewajiban sebagai seorang mahasiswa, serta kewajiban seorang muslim menjalankan ibadah, khususnya di bulan Ramadhan yang nilai amalannya berlipat ganda. Kuncinya adalah manajemen waktu yang baik, ibadah yang berkualitas, menjaga kesehatan, dan memanfaatkan waktu-waktu utama di bulan Ramadhan ”.

“Prioritaskan waktu untuk kuliah, belajar, dan ibadah. Manfaatkan waktu-waktu kosong di antara jadwal kuliah untuk membaca Al-Qur'an, berzikir, atau mendengarkan kajian Islami. Jika sulit mengerjakan ibadah dalam jumlah banyak karena kesibukan kuliah, maka niatkan dengan ikhlas, lakukan dengan khusyuk, dan manfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin”.

Rasulullah Saw mengajarkan doa khusus untuk malam Lailatul Qadar:
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku).

Semoga Allah memudahkan dan menerima ibadah kita di bulan suci ini. Aamiin Ya Rabbal’alamin.