Pengabdian Masyarakat : Program Edukasi Pencegahan Demam Berdarah Dengue di SD Negeri 86 Kota Bengkulu
Universitas Bengkulu, melalui Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat sekitar kampus dengan melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat. Program ini, yang didanai oleh hibah pengabdian LPPM dengan skema Wilayah Sekitar Kampus (WSK), bertujuan untuk memberikan edukasi pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada siswa SD Negeri 86 Kota Bengkulu.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD yang semakin meningkat di Kota Bengkulu memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal pencegahan. Anak-anak sekolah dasar dipilih sebagai sasaran edukasi karena mereka sering beraktivitas di luar rumah pada pagi dan sore hari, waktu dimana nyamuk Aedes aegypti aktif. Dengan minimnya pengawasan dari orangtua pada waktu tersebut, anak-anak perlu dibekali pengetahuan tentang DBD dan cara pencegahannya.
Adapun tujuan program kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa tentang Demam Berdarah Dengue, mendorong siswa untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mengurangi angka kejadian DBD di lingkungan sekitar sekolah. Kegiatan edukasi ini disampaikan dengan cara yang menarik dan interaktif agar mudah dipahami oleh anak-anak. Metode yang digunakan meliputi presentasi visual (Gambar dan video tentang DBD), gejala, penyebab, dan cara pencegahannya; Simulasi dan Demonstrasi (Praktik langsung tentang cara menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk), Permainan Edukatif (permainan yang mengandung pesan-pesan tentang pentingnya PHBS dan pencegahan DBD).
Materi yang disampaikan dalam program ini meliputi:
- Pengertian Demam Berdarah Dengue: Penjelasan tentang apa itu DBD, gejala yang muncul, dan bagaimana virus dengue menyebar.
- Penyebab DBD: Informasi mengenai nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyebar virus dengue.
- Pencegahan DBD: Cara-cara pencegahan yang meliputi menjaga kebersihan lingkungan, menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Edukasi yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa mengenai pentingnya pencegahan DBD. Siswa diharapkan mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Dampak jangka panjang yang diharapkan adalah penurunan angka kasus DBD di Kota Bengkulu.
Program edukasi pencegahan DBD di SD Negeri 86 Kota Bengkulu merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, khususnya anak-anak, tentang pentingnya pencegahan DBD. Dengan keterlibatan aktif siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan PHBS, diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran DBD di Kota Bengkulu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada LPPM Universitas Bengkulu yang telah mendanai program ini melalui skema WSK, serta pihak SD Negeri 86 Kota Bengkulu yang telah bekerja sama dalam pelaksanaan program ini. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam upaya pencegahan penyakit menular melalui edukasi yang tepat sasaran. (RA)